Berita NU

Pamekasan-Berita Nu : Semua ahli sejarah sudah mengakui KH.Hasyim Asyari disebut-sebut sebagai peletak batu pertama kemerdekaan Indonesia, bahkan orang non muslim bangga dengan perjuangannya sebagai pahlawan pertama dalam kemerdekaan Negara Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh KH. Ahmad Musthafa Bisri saat mengisi tausyiah penutupan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di halaman Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan, malam ahad 26/10/2019 Sebagai seniman, Kiai yang akrab dipanggil dengan Gus Mus menceritakan pengalamannya saat pergi ke musium yang terdapat gambaran KH. Hasyim Asyari dibuat oleh orang cina. "Mengapa kamu melukis gambar ini? Mengapa tidak gambar budha aja? Jawab dia, Kalau tidak ada orang ini tidak akan ada Indonesia." Tegas Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu Bahkan, lanjut pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, ini , ada sebuah buku berbahasa arab karya Sayid Muhammad Asad Syihab berjudul "al-'

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Galis ikut berpartisipasi dalam memeriahkan apel dan kirab santri yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Mandhâpa Agung Ronggosukowati Pamekasan, selasa 22/10/2019. Sebagai bentuk mengenang sejarah Resolusi Jihad, kegiatan itu tidak hanya diikuti oleh santri saja, Pengurus PCNU Pamekasan, lembaga, Badan Otonom (Banom) NU, mahasiswa, instansi pemerintah, serta TNI-Polri ikut di dalamnya. “Alhamdulillah pada tahun ini kami kembali ikut serta dalam memeriahkan acara apel dan kirab santri yang merupakan rentetan kegiatan Hari Santri Nasional 2019,” kata ketua Badan Anti Narkoba Ansor, Fahri. Selain itu, Emil menyeru kepada seluruh masayarakat Indonesia, khususnya warga NU Galis untuk mengetahui dan menyatakan begitu pentingnya peran santri dalam kemerdekaan Indonesia. "Sebagaimana yang tertuang dalam ikrar santri bait ke 3 bahwa, santri selalu bersedia dan siap siaga, menyerahkan jiwa dan raga, mem

Deni Saputra salah satu pengurus Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur saat sambutan pembukaan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) ungkap kelebihan organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) daripada organisasi pelajar lainnya. Dirinya mengaku, berani belajar dan siap mengabdi pada organisasi yg sitemnya lebih bagus dan baik daripada organisasi pelajar IPNU-IPPNU. Setidaknya terdapat 3 kelebihan organisasi yg dimiliki, yakni pengkaderan yg luar biasa, mendapat jaminan di dunia akhirat dan melanjutkan perjuangan ulama. "Sistem organisasi yang dipakai IPNU-IPPNU ada dua jalur. Pertama, jalur kedaerahan. Kedua, jalur pendidikan." Tegas direktur Lembaga Koordinasi Perguruan Tinggi (LKPT) itu. IPNU-IPPNU juga dijamin dunia akhirat sesuai dengan dawuh hadratus syekh Hasyim Asyari barang siapa yg ngurusi NU akan saya anggap sebagai santriku, dan saya doakan husnul khotimah beserta anak cucunya. Selain itu, organisasi yang

Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Galis bersama Badan Otonom (BANOM) siap mendukung penuh kelancaran Hari Santri Nasional 2019 yang akan dilaksanakan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), melalui pertemuan pada malam selasa 07/10/2019. Diungkap KH. Hannan Zarkasi, untuk mendukung kegiatan HSN 2019, dirinya meminta kepada kader NU dibawah naungan MWCNU Galis untuk ikut berpartisipasi dalam kemeriahan hari santri mulai dari awal sampai akhir. "Sesuai dengan permohonan PCNU untuk ikut bersama mensukseskan acara ini, kami pengurus MWCNU akan rombongan memeriahkan hari santri, begitupula banom NU tingkat kecamatan Galis."Ujar ketua MWCNU Galis Sementara itu, Fahri Fuadi selaku ketua Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) mengaku sudah siap mengirim anggotanya yg dibentuk husus sebelumnya untuk ikut bersama para masayikh dalam acara tersebut. Selain itu, Haridi menambahkan,  untuk hari santri ini pondok pesantren  miftahul Qulub selaku pondok terbesar di Kecamatan Gali