Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

Warga NU Konsisten Menjaga NKRI

Warga NU  Konsisten Menjaga NKRI Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi kemasyarakatan yang paling besar di Indonesia yang tetap memegang teguh persatuan dan kedamaian dengan prinsip menjaga NKRI. Menginjak satu abad organisasi NU (93 tahun) tetap konsisten menegakkan ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) Annahdliyah yang tentunya tidak menghilangkan rasa Nasionalisme   terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Perjuangan untuk menjaga NKRI juga belum bergeser. NU memiliki kesadaran kuat bahwa agama dan Negara harus berjalan beriringan tanpa adanya salig mendominasi.” Ungkap Taufiqurrahman Khafi Selain itu itu NKRI merupakan hasil Ijtihad para pendiri bangsa termasuk ulam NU yang merumuskan bahwa Indonesia bukan Negara agama, bukan Negara kapitalis dan bukan Negara komunis.  “NU, dalam kondisi negara bagaimanapun, kosisten menjaga NKRI, tidak ada geneologi pemberontakan dalam tubuh NU ketika Negara dalam   ketidakmampuan menghadapi anarkisme PKI, NU

Keharaman Memutuskan Tali Kekeluargaan

Keharaman Memutuskan Tali Kekeluargaan. وعن أَبي محمد جبيرِ بن مطعم رضي الله عنه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعٌ)). قَالَ سفيان في روايته: يَعْنِي: قَاطِع رَحِم. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari Abu Muhammad, yaitu Jubair bin Muth'im r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak akan masuk syurga seseorang yang memutuskan." Sufyan  berkata dalam riwayatnya bahawa yang dimaksudkan ialah memutuskan ikatan kekeluargaan. (Muttafaq 'alaih) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Ancaman yang sangat berat bagi siapa yang memutuskan tali Silaturahim. 2- Dosa yang sangat besar bagi siapa yang memutuskan hubungan Silaturahim. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: 1- Ancaman bagi siapa yang memutuskan hubungan Silaturahim. فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ "Apakah barangkali, andaikata engk

Berlaku Sederhana dalam Beribadah

Berlaku Sederhana dalam Beribadah وعن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم دخل عَلَيْهَا وعِندها امرأةٌ، قَالَ: ((مَنْ هذِهِ؟)) قَالَتْ: هذِهِ فُلاَنَةٌ تَذْكُرُ مِنْ صَلاتِهَا. قَالَ: ((مهْ، عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ، فَواللهِ لا يَمَلُّ اللهُ حَتَّى تَمَلُّوا)) وكَانَ أَحَبُّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ عَلَيهِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. memasuki rumahnya dan di sisi Aisyah itu ada seorang wanita. Beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah ini?" Aisyah menjawab: "Ini adalah si Anu." Aisyah menyebutkan perihal shalatnya wanita tadi - yang sangat luar biasa tekunnya. Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan demikian, hendaklah engkau semua berbuat sesuai dengan kekuatanmu semua saja. Sebab demi Allah, Allah itu tidak bosan - memberi pahala - sehingga engkau semua bosan - melaksanakan amalan itu. Adalah cara melakukan agama yang paling dicintai oleh Allah itu ialah apa-apa yang dikekalkan melakuka

Kalau Sudah Rizqi Tidak Akan Lari

Kalau Sudah Rizqi Tidak Akan Lari عَنْ جابرٍ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ((لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ هَرَبَ مِنْ رِزْقِهِ كَمَا يَهَرَبُ مِنَ الْمَوْتِ؛ لَأَدْرَكَهُ رِزْقُهُ كَمَا يُدْرِكُهُ الْمَوْتُ)) Dari Jabir radhiyallahu anhu berkata, berkata rasulullah sallallahu alaihi wa salam: “Seandainya anak adam lari dari rizkinya sebagaimana dia lari dari mautnya, maka niscaya rizkinya akan mengejarnya sebagaimana maut mengejarnya.” [Hr Ibnu Hibban] Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Maksudnya, andai kata anak adam itu telah lari dari rizkinya sebagaimana dia lari dari kematian. Niscaya rizki itu mengejarnya sebagaimana kematian juga mengejarnya. 2- Maka tidak mungkin anak cucu adam itu tidak mendapatkan rizki, karena Alloh telah menetapkan rizki kepada mereka, bahkan mereka itu dikejar rizki, bukan mereka yang malah mengejar rizki. 3- Manusia tidak akan mampu menghindari rizki sebagaimana mereka yang tidak ak

Penuntut Ilmu dan Pemburu Harta

Penuntut Ilmu dan Pemburu Harta عن ابن مسعود رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " مَنْهُومَانِ لا يَشْبَعَانِ طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا " ، الطبراني في الكبير Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: Ada dua macam orang yang rakus selalu tidak merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu duniawi. [ Hr At- Tabroni] Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Bahwa Abdullah ibnu Mas'ud pernah mengatakan bahwa ada dua orang yang haus dan tidak pernah merasa kenyang, yaitu orang yang berilmu dan orang yang memiliki harta; tetapi keduanya tidak sama. 2- Adapun orang yang berilmu, maka bertambahlah rida Tuhan Yang Maha Pemurah kepadanya. Adapun orang yang berharta, maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya (sikap melampaui batasnya). 3- Semoga kita bisa menyikapi dan mewaspadai keadaan yang ada dengan benar dan baik untuk keselamatan dunia akhirat. Tema hadist yang berkaitan de

Aksi GP Ansor Peduli Lingkungan Bersama Aparatur Pemerintah.

Aksi nyata GP Ansor kecamatan Galis gelar penananaman pohon peduli lingkungan bersama aparat kecamatan dan Babinsa Galis. Ahad pagi 13/01/2019 Sekitar 40 pohon ditanam di baratnya kecamatan merupakan hasil kerjasama dengan Babinsa Galis dengan tema selembar daunku berarti secercah kehidupanmu. Achamad Zainul Hidayat mengungkapkan tujuan penanaman ini untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya mencintai lingkungan sekitar. "Untuk memberikan uswah di kalangan masyarakat betapa pentingnya mencintai lingkungan di mulai dari pemuda hebat bermartabat, serta menjaga Ukhwah islamiah, ukhwah basariyah dan ukhwah wathoniyah"Jelas ketua GP Ansor itu. Achmad Farid, selaku Bapak Camat Galis merasa senang dan bangga dengan adanya aksi pemuda yang masih cinta pada lingkungan.

Mendahulukan Ridho Allah

Mendahulukan Ridho Allah عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضى الله عنها أَنِ اكْتُبِى إِلَىَّ كِتَابًا تُوصِينِى فِيهِ وَلاَ تُكْثِرِى عَلَىَّ. فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ » Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu). Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencari ridho Allah sa

Berlindung dari Kesyirikan

Berlindung dari Kesyirikan معقل بن يسار يقول : انطلقت مع أبي بكر الصديق رضي الله عنه إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال يا أبا بكر للشرك فيكم أخفى من دبيب النمل فقال أبو بكر وهل الشرك إلا من جعل مع الله الها آخر قال النبي صلى الله عليه و سلم والذي نفسي بيده للشرك أخفى من دبيب النمل ألا أدلك على شيء إذا قلته ذهب عنك قليله وكثيره قال قل اللهم إني أعوذ بك أن أشرك بك وأنا أعلم وأستغفرك لما لا أعلم Artinya: “Ma’qil bin Yasar beliau pernah bertutur; suatu ketika aku dan Abu Bakr Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu beranjak pergi menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka beliau bersabda; ‘Kesyirikan pada kalian lebih samar dari langkah semut’, Abu Bakr lalu bertanya; ‘bukankah kesyirikan itu tidak ada kecuali hanya pada yang menjadikan bersama Allah sesembahan lain?’, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda; ‘demi jiwaku yang berada dalam tangannya, kesyirikan itu lebih samar dari langkah semut’. Perhatikanlah apakah kalian mau aku tunjukkan kepadamu atas satu ucapan yang apabila kamu

Sahabat yang Punya Hutang tidak Dishalati oleh Rasulullah

Sahabat yang Punya Hutang tidak Dishalati oleh Rasulullah عن جابر رضي الله عنه قال، كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي عَلَى رَجُلٍ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ فَأُتِيَ بِمَيِّتٍ فَقَالَ أَعَلَيْهِ دَيْنٌ قَالُوا نَعَمْ دِينَارَانِ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ Dari Jabir radhiyallahu anhu berkata, “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menshalatkan laki-laki yang memiliki hutang. Lalu didatangkan mayit ke hadapannya. Beliau bersabda: “Apakah dia punya hutang?”  Mereka menjawab: “Ya, dua dinar. Beliau bersabda, "Shalatlah untuk sahabat kalian.” [HR. Abu Daud No. 3343, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalamShahih wa Dhaif Sunan Abi DaudNo. 3343] Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Maksudnya adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam ingin menjelaskan kepada para sahabatnya bahwa, hutang sangat tidak layak ditunda dibayar sampai meninggal, padahal ia sudah mampu membayarnya. 2- Sahabat yang punya hutang tidak dishalati o

Orang yang Berhutang dan Berniat tidak Melunasi

Orang yang Berhutang dan Berniat tidak Melunasi عَنْ صُهَيْبِ الْخَيْرِ رَضِيَ الله عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَيُّمَا رَجُلٍ يَدِينُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لَا يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا Dari shuhaibin al-khoir rodhiAllahu, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.”[HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih] Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan harta sebagian dari mereka atas sebagian yang lain dengan cara yang batil, yakni melalui usaha yang tidak diakui oleh syariat. 2- Orang yang berhutang harus punya azam yang kuat untuk melunasi hutang-hutangnya. 3- Orang yang berhutang dan berniat tidak mau melunasi , akan bertemu dengan Allah denga

Mati syahid Terhalang Masuk Surga Karena Hutang

Mati syahid Terhalang Masuk Surga Karena Hutang عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَحْشٍ رضي الله عنه قَالَ : َقَالَ : وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ! لَوْ أَنَّ رَجُلا قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِيَ ، ثُمَّ قُتِلَ ، ثُمَّ أُحْيِيَ ، ثُمَّ قُتِلَ ، وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ Dari Muhammad bin Jahsin rodhiAllahu anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: “Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.”[ HR. Ahmad No. 22546, An Nasa’i No. 4684, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 556 Syaikh Al Albani mengatakan: hasan. Lihat Shahihul Jami’  No. 3600] Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Sangat bahaya dan rugi dunia-akhirat, jika sengaja menunda membayar hutang padahal mampu. 2- Jika meninggal dan membawa hutang, ia akan terhala

Punya Harta Namun Tidak Bersegera Membayar Hutang

Punya Harta Namun Tidak Bersegera Membayar Hutang عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ، وَإِذَا أُتْبِعُ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. Dari Abu Hurairah rodhiAllahu anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: “Penundaan (pembayaran hutang dari) seorang yang kaya/mampu adalah sebuah kedholiman, maka jika salah seorang dari kalian dipindahkan kepada seorang yang kaya/mampu maka ikutilah.”[HR. Mutafaqun alaihi] Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Mungkin ada orang yang punya hutang pada orang lain, ketika ia punya uang untuk membayar dan mampu, ia tidak segera melunasinya. Ia malah sibuk membeli kebutuhan mewah bahkan pamer. Ini tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. 2- Agama islam menekankan bahwa yang namanya hutang itu adalah darurat. Tidak bermudah-mudah berhutang dan hanya dilakukan di saat sangat dibutuhkan saja. 3- Jika sudah mampu membayar, maka segera bayar

Bahaya Tidak Segera Bayar Hutang Padahal Mampu

Bahaya Tidak Segera Bayar Hutang Padahal Mampu عنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ ». Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ruh seorang beriman tergantung dengan hutangnya, sampai dilunasi hutangnya.” HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6779. Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Hak setiap orang wajib diberikan kepada mereka. “Berkata As Suyuthi, yaitu  orang tersebut tertahan untuk mencapai tempatnya yang mulia. Sementara Imam Al ‘Iraqi mengatakan urusan orang tersebut terhenti (tidak diapa-apakan), sehingga tidak bisa dihukumi sebagai orang yang selamat atau binasa, sampai ada kejelasan nasib hutangnya itu sudah dibayar atau belum.”[Tuhfah Al Ahwadzi, 4/164, Darul Kutub Al-ilmiyah, Beirut, Syamilah] 2- Oleh karena itu, jika seseorang memiliki utang, maka dia wajib beru

Banser Sukabumi Bantu korban Musibah Longsor

1 Januari 2019 tepat pada tahun baru Masehi kemaren   Banser   Sukabumi   membantu korban musibah longsor di Kampung Cimapag, Kecamatan Cisolok. Ketua GP Ansor Kabupaten Sukabumi Nurodin, mengungkapkan, bahwa Ansor dan Banser siap membantu masyarakat yang membutuhkan sebagai   bentuk pengabdian, perjuangan dan pengorbanan yang berlandaskan keluhuran nilai kemanusiaan . “Selama ansor banser ada, dan selama ada saudara saudara kita membutuhkan bantuan. Insyaallah Ansor Banser selalu siap turun membantu. Khairun nas anfauhum linnas , (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada sesamanya, “terang ketua GP Ansor, seperti dikutip dari nu.or.id, Jumat (4/1/2019). Begitu mendengar adanya longsor ini, Nuruddin langsung memerintahkan personil Banser   untuk membentuk 2 kelompok, kelompok pertama membantu Tim SAR dalam pencarian korban dan kelompok kedua   untuk menghibur sekaligus meminimalisir trauma yang timbul dari bencana tersebut. Kepala Satuan Koordinasi Cabang

IPNU-IPPNU di Tengah Masyarakat

  Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai badan otonom NU di harapkan menjadi organisasi yang bisa menjawab tantangan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Jum’at (04/01/2018) Seperti dikutip di nu.or.id PC IPNU Kota Kraksaan Khairul Imam pada acara pelantikan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Kabupaten Probolinggo masa bhakti 2018-2019, Kamis (03/01/2019) "Harapannya agar IPNU-IPPNU Unujua bisa bersinergi antara kampus dengan mahasiswa serta juga bisa mewarnai ditingkat mahasiswa, sebagai ajang pembelajaran, berlatih mengatur serta menjalankan organisasi sebelum menghadapi masyarakat secara real (nyata)," ungkapnya. Ketua PKPT IPNU Unuja Paiton Fikitur Rahman meminta kepada seluruh mahasiswa yang di undang di luar organisasi IPNU-IPPNU untuk saling mendukung dan kerjasama d