Dialog Jibril Dan Rasulullah Tentang Neraka
Nabi Muhammad SAW suatu ketika didatangi oleh Malaikat Jibril yang akan menurunkan wahyu dari Allah SWT mengenai neraka dan pintu-pintunya. Rasulullah SAW kemudian meminta Malaikat Jibril untuk menyebutkan golongan umat yang kelak akan melewati pintu-pintu itu.
”Wahai Jibril, siapakah yang akan menempati pintu pertama?” tanya Rasulullah SAW.
”Pintu pertama dinamakan Hawiyah, yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir,” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW Sangat Sedih.
”Lalu siapakah yang akan melewati pintu kedua? tanya Rasul kembali.
”Pintu kedua dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin,” jelas Malaikat jibril.
”Bagaimana dengan pintu ketiga?” tanya Rasulullah SAW kembali.
”Pintu ketiga dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum Shobiin atau kaum penyembah api,” jawab Malaikat Jibril.
”Selanjutnya pintu keempat untuk siapa?” tanya Rasulullah SAW.
”Pintu keempat dinamakan Ladha, untuk iblis dan pengikutnya,” jawab Jibril.
Rasulullah SAW terdiam sejenak, ia berharap tidak ada satu pintu neraka yang diperuntukkan bagi umatnya.
”Kemudian pintu kelima dan keenam untuk siapa?” kata Rasululah SAW.
”Pintu kelima dinamakan Huthomah, diperntukkan bagi Yahudi, sedangkan pintu keenam dinamakan Sa'ir untuk kaum kafir,” jelas Malaikat Jibril.
”Wahai Jibril, sekarang ceritakanlah kepadaku tentang pintu neraka yang ke tujuh itu?” pinta Rasulullah SAW. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Malaikat Jibril sejenak diam seperti ragu hendak menceritakannya. Akan tetapi karena Rasululah SAW terus mendesaknya, maka Malaikat Jibril tak kuasa menolaknya.
”Ya Rasulullah, pintu ke tujuh itu diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal dunia sebelum mengucapkan tobat,” jelas Malaikat Jibril yang sedikit ketakutan.
Begitu mendengar penjelasan yang terkahir ini, Rasulullah SAW langsung pingsan seketika itu juga. Beliau tak menyangka bahwa umatnya pun disediakan tempat di neraka. Setelah sadar dari pingsannya, Rasululah SAW masih tampak sedih sekali. Beliau tidak dapat menahan air matanya yang mengalir deras.
”Wahai Jibril, aku sangat sedih sekali mendengar penjelasanmu. Apakah ada umatku nanti yang akan masuk ke pintu ke tujuh itu?” tanya Rasulullah SAW dengan kesedihan yang mendalam. Dan ternyata Malikat Jibril mengangguk yang berarti memang ada dari umat Nabi Muhammad yang masuk ke neraka melalui pintu ke tujuh. Namun, hanya umat Nabi Muhammad SAW yang melakukan dosa besar dan mati sebelum bertobat saja yang akan melewati pintu ke tujuh itu.
Selama beberapa hari setelah kedatangan Malaikat Jibril itu, Rasulullah SAW tidak berbicara dengan orang lain. Beliau hanya mengurung diri di rumahnya. Beliau hanya keluar rumah kalau ke masjid ketika tiba waktu shalat, setelah shalat Beliau kembali mengurung diri di rumah.
Para sahabat yang melihatnya pun juga turut sedih dan meneteskan air mata. Mereka kemudian berkunjung ke rumah RasulullahSAW dan menanyakan perihal perasaan sedih yang dialami.
”Ya Rasululah, mengapa engkau tampak sangat sedih sekali,” tanya salah seorang sahabat.
”Wahai sahabatku, sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan menyampaikan wahyu tentang neraka yang memiliki tujuh pintu,” ujar Rasulullah SAW.
”Ya Rasulullah, adakah salah satu pintu untuk kami semua?” tanya sahabat.
Dengan menitikkan air mata, Rasululah menganggukkan kepala.
”Salah satu pintu itu diperuntukkan bagi umatku yang mnelakukan dosa besar dan mati sebelum betobat kepada Allah SWT,” ujar Rasulullah SAW.
Setelah sejenak terdiam, Rasulullah SAW melanjutkan penuturannya.
”Oleh karena itu, janganlah sekali-kali terpengaruh oleh tipu daya iblis, karena ia adalah musuh yang nyata dan akan menjerumuskan ke neraka,” lanjut Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.
Comments