Skip to main content

Aswaja menjawab Wahabi

Aswaja Menjawab Wahabi.

*Benarkah Sebutan Wahabi Berasal dari Syiah?*

Hal itu hanya salah satu cara yang dilakukan Wahhabi untuk menolak sebutan Wahabi pada mereka, sekaligus salah satu cara membuat kesan seakan yang menyebut wahhabi adalah Syi'ah. Saat ini mereka sedang gencar-gencarnya menuduh syi'ah secara membabi buta kepada siapapun.

Banyak alasan yang digunakan Wahhabi untuk menolak sebutan Wahhabi, mulai dari nisbat yang dianggap salah, menghina salah satu nama Allah (Al-Wahhab), salah nisbat yang konon pendirinya adalah Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum, sampai konon katanya pencetus pertama nama Wahhabi adalah orientalis. Sekarang mereka buat kedustaan lagi dengan mengatakan pencipta nama Wahhabi adalah Syi'ah.

Siapa Yang Pertama Kali Memberi Sebutan "Wahhabi" ?

Yang pertama kali menyebut istilah Wahhabi adalah kakak kandung dari Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi al-Hanbali. Beliau menulis kitab berjudul al-Shawaiq al-Ilahiyyah fi Raddi alal Wahhabiyah dalam rangka membantah dan meluruskan ajaran menyimpang adiknya itu.  

Kitab pertama yang membantah ajaran Wahhabi

الصواعق الالهية في الرد على الوهابية تاليف الشيخ سليمان بن عبدالوهاب النجدي,  شقيق محمد بن عبدالوهاب

Ash-Shawaiq Al-Ilahiyah fir Raddi ala Wahhabiyyah / Petir-Petir Ilahi Dalam Membantah Paham Wahhabi, karya Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi, kakak dari Muhammad bin Abdul Wahhab.

Penamaan itu lalu dikuti oleh seluruh ulama Islam lainnya dalam membantah paham Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab. Jadi, istilah / sebutan / penamaan Wahhabi bukan berasal dari Syi'ah, bukan berasal dari orang non-Islam, atau lainnya. Sebaliknya, berasal dari umat Islam, Ahlussunnah wal Jama'ah, pengikut madzhab Hanbali, dan dari keluarga sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab. 

Mereka (Wahhabi) menyatakan bahwa Wahhabiyyah didirikan oleh Abdul Wahhab bin Rustum, bukan Muhammad bin Abdul Wahhab. Siapakah sebenarnya Abdul Wahhab bin Rustum? Benarkah ia pendiri Wahhabiyyah?Abdul Wahhab bin Rustum bukan pendiri Wahhabiyyah tapi pengikut Wahbiyyah.

Dalam kitab Tarikh Ibnu Khaldun dijelaskan sebagai berikut :

وكان يزيد قد أذل الخوارج ومهد البلاد فكانت ساكنة أيام روح ، ورغب في موادعة عبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبية فوادعه

Dari petikan kalimat diatas, jelas sekali bahwa Abdul Wahhab bin Rustum bukan pendiri Wahhabiyyah bahkan bukan pula pendiri Wahbiyyah, melainkan termasuk pengikut Wahbiyyah (wa kana minal wahbiyyah).

Lantas siapakah pendiri Wahbiyyah yang diikuti oleh Abdul Wahhab bin Rustum?. Pendiri Wahbiyyah bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Sedangkan pendiri Wahhabiyyah atau Wahhabi adalah Muhammad bin Abdul Wahhab. Pembaca sejarah akan mengetahui perbedaan kedua istilah tersebut.

Sebetulnya ajaran yang disebarkan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum itu bukan Wahhabiyyah (الوهابيه) tapi Wahbiyyah (الوهبية). Lalu kenapa juga ajarannya disebut Wahbiyyah? Apakah Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum? Ternyata juga bukan karena ajaran Wahbiyyah tersebut adalah nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (38 H).

Didalam buku seorang sejarawan asal Prancis, yaitu Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil [1364 H/1945 M], terdapat bukti sejarah yang mengatakan:

وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج

“Dan sungguh mereka dinamakan Wahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang dituduh sebagai Khawarij” [Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya– halaman 145].

Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin, bukan Wahhabiyyin, dan dengan sharih disebutkan nisbahnya, Wahbiyyah atau Wahbiyyin bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum sebagaimana dalam di atas, akan tetapi Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Ajaran itu lalu pecah kepada beberapa firqah, nah firqahnya Abdul wahhab bin Abdirrahman bin Rustum disebut Wahbiyyah Rustumiyyah (bukan Wahhabiyyah Rustumiyyah).

Comments

Popular posts from this blog

Teks Protokol/MC PAC

PROTOKOL  FORUM IPNU IPPNU RANTING GALIS اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهْ اَعُوْ ذُ بِا اللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّ جِيْمِ. بِــسْـمِ اللهِ الرَّ حْـمَنِ الرَّ حِيْمٍْ.اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّّّّ اْلعَا لَمِيْنَ. وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُوْ رِالدُّ نْيَا وَالدِّ يْنِ. .وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِأَجْمَعِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ.اَمَّا بَعْدُ… Hadrotal Muhtaromin Kepada Para Bapak ‘Alim Ulama’, Para Kyai dan Bu Nyai, Sesepuh Pinisepuh Desa _____________________ Yang Saya Hormati dan Yang Insya Allah Saya Ta’ati Fatwa – Fatwanya. Wabil Khusus Beliau  ………………………………… yang kami tungu – tunggu Fatwa dan Nasehatnya. Kepada Bapak/Ibu___________________________ Shohibul Bait yang kami hormati. Yang Terhormat Pengurus Ranting IPNU IPPNU Desa Galis Yang Terhormat Pembina IPNU & IPPNU ranting Galis Yang Terhormat und

Contoh Undangan Pembukaan MAKESTA (Download)

halo.. rekan-rekanita semua,, bagaimana kabar kalian?? semoga tetap dalam keadaan sehat wal afiat, Aamiin.. kali ini kami mau berbagi contoh undangan pembukaan pada acara MAKESTA (Masa Kesitaan Anggota) MAKESTA adalah bentuk pengkaderan yang harus ditempuh oleh pelajar yang ingin mengikuti IPNU-IPPNU, didalamnya kalian akan belajar tentang IPNU-IPPNU juga amaliyah NU serta hujjahnya NU, kalian juga akan belajar Ahlus Sunnah wal jamaah. gimana?? keren kaann.. Nah,, kebetulan setiap acara resmi seperti ini pasti butuh yang namanya pembukaan MAKESTA, maka dari itu silahkan simak ya contoh berikut bagi rekan-rekanita yang ingin mengetahui undangan pembukaan MAKESTA..!! File Download Nomor : 05/PAN.MKA/PAC/IPNU & IPPNU-GALIS/XI/2016 Lampiran : - Perihal : UNDANGAN  Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara(i) Di- TEMPAT Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirrohmanirrahim Salam silaturrahmi kami sampaikan semoga Bapak/Ibu tetap dalam lindungan Allah SW

Sifat Tawadu'

Sifat Tawadlu' عن أبى هريرة رضي الله عنه، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ , وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا , وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ ِللهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. (رواه المسلم) Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah sedekah itu akan mengurangi dari harta seseorang dan tidaklah Allah menambahkan seseorang itu dengan pengampunan melainkan ditambah pula kemuliaannya dan tidaklah seseorang itu bertawadhu’ karena mengharapkan keridhaan Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajat orang itu." (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits : 1- Perintah untuk bersedekah dan bertawadhu’ semata-mata karena Allah SWT. 2- Orang yang bersedekah memperoleh ampunan dan kemuliaan dari Allah dan orang yang bertawadhu’ (rendah hati) akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. 3- Tawadhu’ dan rendah hati kepada kaum mukminin merupakan sifat terpuji yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya