Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Puisi Perjalananku

PERJALANANKU By : Malahatun Nabilah Saat aku mulai melangakah Kehidupan ini seakan sudah gelap Moral kepribadian manusia pun hilang Dan Islam pun mulai terkikis oleh arusnya zaman Namun….. Di tengah semua itu aku menemukanmu Bak pelita yang menyinari setiap lelah Menyelinap masuk di tengah kegelapan Memaksaku untuk terus bertahan Di tengah hancurnya dunia ini Engkau laksana setetes embun Yang membasahi jiwa yang kotor ini Bersama bagaikan menyusun teka-teki kehidupan Yang selalu membuatku yakin Bahwa denganmu akan membawa kedamaian Lewat perjuangan ini aku menyadari Engkau adalah hidup dan matiku Pesantren Buq’atus Syabibah

Puisi Membaca Buku

Membaca Buku Sang mentari pagi Memancarkan senyuman Awan biru di langit Menampakkan pagi yang indah Sang jendala dunia Jembatan ilmu Membaca buku Untuk membuka pengetahuan Sembari melihat dunia Tanpa membaca dan belajar Akan serasa sempit Tanpa adanya pengetahuan Tanpa membaca Serasa dunia akan bodoh Budayakan membaca buku Buku jendela ilmu

Puisi Kepergianmu

KEPERGIANMU By : Malahatun Nabilah Di Bangunan yang penuh barokah ini Kami mengenalmu Kau mengajarkan kami arti sebuah kehidupan Dari merangkai sebuah mimpi Hingga menjadi sebuah kenyataan Kenakalan kami tak pernah membuatmu lelah Dengan penuh kesabaran Kau Jalani senua ini dengan senyuman Hingga pada suatu hari … Cahaya kami-pun perlahan-lahan menghilang Semuanya seakan gelap dan dipenuhi dengan tangisan Semua orang bertanya-tanya Apakah yang telah terjadi? Ternyata semuanya sudah terlambat Engkau telah pergi meninggalkan kami Yang masih membutuhkan sosok sepertimu Kejadian ini membuat kami sadar Arti dari sebuah pengorbanan Dan betapa beratinya sebuah keikhlasan Namun, dalam hati kecil kami tak bias untuk berbohong Ya Syaikhona …. !!! Kami rindu padamu

Puisi Lupakan Kata Nanti

Lupakan Kata Nanti Siapakah yang tengah tertinggal Disaat yang lain mulai berakal Indera apakah yang masih buta Sedangkan lisan lain mulai berkata Aku berniat, Akupun bertekad Aku melaju dengan tanpa kata terlambat Disaat yang lain masih melarat Dihamparan dinding kata nanti Sudahlah, apa itu nanti Disaat yang lain sudah menjadi menteri Bangun dari mimpi Bukan bangun lalu nanti Beranjak belajar Disaat yang lain masih baru terpijar Belajar fokus pada titik Bukan koma, Bukan petik Apalagi Tanya Belajar untuk masa depan Bukan tertinggal tahun depan

Puisi Anak Bangsa

Anak Bangsa Wahai anak anak bangsa Kalian adalah penerus kami Untuk menggapai cita cita bangsa Dalam meraih suatu kesuksesan Tanpa kata kata putus asa             Wahai anak-anak bangsa Kalian adalah harapan kami Bulatkanlah tekadmu demi masa depan Yang akan membawa kita Dalam negara aman, damai, dan Sentosa Wahai anak anak bangsa Tuntutlah ilmu setinggi mungkin Jangan pernah menyerah Demi masa depan yang cerah             Wahai anak anak bangsa             Jadilah anak anak yang jujur             Dalam menegakkan keadilan             Dan kemakmuran bangsa Wahai anak anak bangsa Janganlah kalian terlena akan Perkembangan zaman yang Semakin maju Jangan pernah mau dengan keadaanmu Gapailah prestasimu Karena kalian adalah pejuang Indonesia berikutnya